Mau
pilih yang mana ya, bingung nih kebanyakan brosur! Kalimat yang dilontarkan
oleh siswa SMP ucapkan usai Ujian Nasional karena banyaknya brosur yang mereka dapat, belum lagi jika kemauan orang tua dengan kamu berbeda. Pasti kalian akan bingung atau bahasa sekarangnya "galau". Tidak usah bingung apalagi galau akan ke mana setelah lulus SMP, yuk kita simak
yang satu ini..
A.
Mengenal
sekolah menengah
Berdasarkan
Undang-Undang tahun 2003 pasal 18 tentang system penidikan Nasional, ada dua
jenis sekolah menengah yang bisa menjadi alternative melanjutkan sekolah
setelah SMP,yaitu Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
- Sekolah menengah umum (SMU) yang dikelolah dinas pendidikan dan sekolah Madrasah Aliyah (MA) yang dikelolah departemen agama.
Sekolah menengah umum atau yang sering juga
disebut senior high school adalah jenjang pendidikan yang mempersiapkan siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi).
Untuk SMU diselenggarakan program khuus sesuai dengan kepeminatan siswa yaitu :
Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan
Program Bahasa. Sepertihalnya SMU, Madrasah Aliyah (MA) siswa MA juga
memilih salah satu jurusan yang ada,yaitu : Ilmu Alam,Ilmu
Sosial,Ilmu-Ilmu Agama,dan Bahasa. Mulai tahun ajaran 2012/2013 pemilihan
jurusan sudah diterapkan dari kelas sepuluh ketika mereka mendaftar secara
online.
Ada Sembilan kelompok kejuruan yang
bisa menjadi pertimbangan pemilihan jurusan sesuai dengan minat, yaitu :
a . Kelompok
teknologi dan industry (STM Umum)
b . Kelompok
bisnin management (SMEA)
c . Kelompok
seni kerajinan
d . Kelompok
pariwisata
e . Kelompok
kesejahteraan masyarakat (pelayanan masyarakat dan pengembangan masyarakat)
f . Kelompok
kesenian
g . Kelompok
olahraga /sekolah atlit
h . Kelompok
agama (madrasah kejuruan) dibawah naungan departemen Agama
i .
Kelompok kesehatan dan
obat-obatan
B.
Tips
Mempersiapkan Diri Memasuki Sekolah Menengah
Melanjutkan
sekolah jangan asal memilih sekolah,yang penting sekolah dan mendapatkan
ijazah. Ada hal-hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan,agar sekolah yang
kita pilih menjadi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak dan berhasil
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Berikut ini hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum menjatuhkan pilihan ke sekolah menengah tertentu.
1.
Pastikan
tujuan individu yang bersangkutan.
Akan kemana yang bersangkutan setelah menyelesaikan
sekolah menengah? Jika yang bersangkutan akan melanjutkan ke perguruan
tinggi,maka pilihlah jenjang pendidikan SMU. Sebaliknya,jika setelah
lulus ingin berkarier maka sebaiknya memilih SMK. Dalam pemilihan jenis sekolah
menengah ini,harus dipertimbangkan juga kemampuan ekonomi keluarga. Harus
melibatkan orang tua dan siswa yang bersangkutan. Jangan sampai kepeminatan
siswa memilih SMU karena ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi namun
kekuatan ekonomi keluarga tidak mendukung. Akhirnya setelah menyelesaikan SMU
yang bersangkutan secara akademis memiliki bekal yang cukup untuk melanjutkan
sekolah namun ekonomi tidak mendukung sedangkan untuk mencari kerja tidak
mempunyai keterampilan sesuai kebutuhan dunia usaha. Akhirnya malah mencetak pengangguran.
2. Pertimbangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa.
Setiap anak mempunyai bakat yang
berbeda-beda,bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan
disekolah menengah jika disadarkan pada bakat dan minat dibanding dengan hanya
disadari oleh salah satunya. Seseorang yang memilih sekolah hanya karena minat
tidak didasari oleh bakat/kemampuan akan menjadi hambatan dalam proses
pembelajaran. Menjadikan siswa malas (motivasi belajarnya rendah). Akibanya
hasil belajar yang diperolehpun tidak maksimal.
3.
Karakter siswa.
Pertimbangkan sifat yang dimiliki diri
sendiri. Ada yang teliti,sabar,pekerja keras,inovatif,kreatif,dll. Sifat dasar
seseorang juga mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar.
Contoh: Rahma orangnya suka bekerja keras
namun ia tidak sabaran,tidak bisa bekerja dibawah pengawasan dan sifatnya
yang pembersih kadang jijik melihat hal-hal tertentu. Rahma memilih melanjutkan
Sekolah Perawat (SP) karena anjuran orang tua dan teman-temannya yang banyak
juga melanjutkan ke sana. Pada saat praktik di Rumah Sakit,Rahma merasa
tertekan karena dia tidak mampu melayani pasien yang mempunyai karakter
berbeda-beda (cenderung ingin dilayani) yang harus menuntutnya berkikap sabar
dalam melayani pasien seperti membersikan badan ,menyuapi atau yang lainnya
sebagai tugas perawat. Akibatnya nilai Rahma dalam praktik tidak memuaskan.
4.
Seberapa
banyak ekskul yang dikembangkan di sekolah tersebut.
Meskipun ekskul hanya berupa pelajaran
tambahan,namun adanya ekskul dapat membantu siswa mengembangkan bakat yang
dimiliki sehingga apa yang sudah dikuasainya itu tetap terpelihara dan berguna
untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Ekskul yang beragam juga
memberikan kesempatan siswa mengembangkan diri sesuai dengan minatnya,memacu
diri untuk terus berkreasi,menambah teman,menambah pengalaman yang tidak di
dapat di bangku sekolah, selain itu anak-anak bisa menanfaatkan waktu sepulang
sekolah secara positif.
5.
Jarak tempuh sekolah dengan tempat tinggal.
Faktor jarak juga menjadi pertimbangan
khusus dalam pemilihan sekolah apalagi bagi mereka yang tinggal di perkotaan
yang sarat dengan kemacetan dan harus berpacu dengan waktu. Mungkin sekolah
yang dituju memang ada di satu sekolah yang lokasinya cukup jauh dari tempat
tinggal kita. Namun jika memaksakan diri untuk melanjutkan ke
sana,pertimbangkan kemampuan fisik anak yang bersangkutan. Jika mereka harus
berangkat lebih awal dan sampai kembali dirumah sudah petang,kapan waktunya
mereka istirahat dan belajar/mengulang materi pelajaran yang diberikan di
kelas. Dikelaspun anak tidak konsentrasi belajar karena lelah
diperjalanan Jika keungan memungkinkan untuk meng-Koskan siswa juga harus
dipertimbangkan kemandirian anak dan resiko yang terjadi. Pilih sekolah yang
lebih dekat dengan rumah meskipun kwalitasnya tidak sebagus sekolah tujuan.
Dengan bimbingan dan pengawasan yang intensif hasilnya juga bisa maksimal.
6.
Lingkungan sekolah.
Sekolah yang bagus namun lingkungan sekolah
tersebut tidak mendukung untuk perkembangan anak juga wajib jadi bahan
pertimbangan. Jangan malas untuk mensurvei lokasi yang belum kita ketahui
secara persis sebelum menjatuhkan pilihan. Seberapa banyak warnet yang
memfasilitasi game online di sekitar sekolah, berapa banyak warung yang ada
disana yang menyediakan rokok dan apakah tempat itu menjadi lokasi strategis
bagi bagi siswa untuk nongkrong usai jam sekolah? Adakah siswa dari sekolah
lain disekitar sekolah itu yang nongrong-nongkrong sekedar menghisap rokok,main
game pada jam sekolah? Jika hal ini kita abaikan,bukan berate kita juga
menjerumuskan anak kedunia yang sama. Perkembangan anak yang masih labil akan
sangat mudah terpengaruhi oleh lingkungan negative yang ada disekitarnya jika
sejak dini orang tua sendiri tidak menanamkan agama yang kuat. Jika kita tidak
mampu mengawasi kegiatan anak secara maksimal, lebih baik pikerkan ulang sebelum
menjatuhkan pilihan.
Demikian tips yang saya
sampaikan, agar anak-anak dan para orang tua tidak salah memilih sekolah
menengah. Semoga sekolah yang mereka pilih memang benar-benar sekolah yang
tidak hanya bermutu secara akademis namun bisa mewakili bakat dan kemampuan
mereka sehingga menghasilkan generasi yang mampu bersaing sesuai dengan tujuan
dan bidang ilmu yang mereka tekuni.
0 komentar:
Posting Komentar