Jumat, 03 Juni 2016

RPL Bimbingan Konseling ( Bimbingan Karir Dewasa Lansia )


Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat siang kawan-kawan semua.

Setelah cukup lama tidak aktif di Blog, hari ini adalah perdananya saya ngeblog lagi. Setelah sekian lama berguru di Gunung Amal untuk mencari wejangan dan akhirnya saya bisa membuat postingan kembali hari ini.

Karena begitu banyak hal yang saya alami, mulai dari krisis jati diri, hingga tugas kuliah yang sangat menumpuk mengakibatkan saya kurang bersosialisasi di dunia maya hehe.
 Langsung saja selengkapnya postingan saya ini, sebelum saya semakin baper dan curhat dengan kalian semuanya. hehehe

  RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN DAN KONSELING





1.      Materi /Topik Bahasan                             :    Bimbingan Karier untuk Dewasa Lansia 

2.      Bidang Bimbingan                                    :    Pribadi dan Karir

3.      Jenis Layanan                                           :    Informasi

4.      Tujuan Layanan                                       :    Agar Dewasa Lansia dapat mempersiapkan
                                                                          Diri dalam Menghadapi Kematian dan Mengisi
                                                                                waktu Luang di Usia Senja                                                                                         
5.      Fungsi Layanan                                        :    Pemahaman

6.      Sasaran Layanan                                      :    Dewasa Lanjut Usia

7.      Tempat Penyelenggaraan                        :     Ruang Pertemuan Panti Jompo Tarakan

8.      Waktu Penyelenggaraan                          :    1 X 60 menit

9.      Penyelenggara Layanan                           :    Konselor

10.    Metode                                                       :     Ceramah, diskusi dan motivasi.

11.    Media dan Alat                                          :    Power point, LCD, dan Laptop

12.    Uraian Kegiatan                                       :

TAHAP
URAIAN  KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
-    Salam
-    Menanyakan kabar
-    Berinteraksi dengan para Lansia
-    Ice breaker ( berbagai macam variasi).
10
Kegiatan inti          
-       Konselor menjelaskan bagaimana karir untuk Dewasa Lansia
-       Konselor memberikan tips atau bagaimana menghadapi masa senja, bagaimana menghadapi kematian, bagaimana mengisi waktu luang agar keseharian dewasa lansia tidak merasa bosan atau kesepian
-       Konselor memberikan motivasi bagi Dewasa Lansia agar mereka lebih menikmati hidup di masa senja dengan sebaik-baiknya
40

Penutup
-       Konselor menyampaikan kesimpulan dan kalimat penutup yang bermakna.
10



13.    Sumber Materi                                             :     1. Media Bimbingan dan Konseling
                                                                                   2. Internet
                                                         
14.    Catatan Khusus                                          : …………………………………………………………
                                                                               
                                                
                                                                                                                                   
                                                                                                           Tarakan, 9 Mei 2016
                                                                                                                    Konselor,



                                                                                                       Angga Yuda, M.Pd., Kons
                                                                                                       NIP.123456789031051995


Lampiran:
1.      Uraian materi
 

Lampiran : 1. Uraian materi

Karir Bagi Dewasa Lansia

A.      Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative pada perkembangan manusia secara umum.
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai  menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada

B.       Dewasa Lanjut Usia
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup selanjutnya. Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.

C.      Masalah yang Dihadapi Oleh Lansia
Lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam kehidupannya. Permasalahan tersebut diantaranya yaitu:
1.      Masalah fisik
Permasalahan yang hadapi oleh lansia dengan masalah pekembangan fisik yang mulai melemah, diantaranya seringnya terjadi radang persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat, indra pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai berkurang berfungsu dengan baik serta daya tahan tubuh yang menurun, sehingga sering mengalami sakit (masuk angin, flu).

           2.      Masalah kognitif ( Intelektual )
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan kognitif, ini dapat disimpulkan bahwa pada lansia mulai melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal(pikun) dan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar.
           3.      Masalah emosional
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif dalam melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa beliau segera menegur rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah ekonomi yang kurang terpenuhi.
          4.      Perkembangan Spiritual
Permasalahan yang dihadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah perkembangan spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup serius.

D.      Solusi Permasalahan
Berkaitan dengan masalah yang sering dialami oleh orang yang berusia lanjut dapat di tempuh melalui hal-hal sebagai berikut:
1           Berhubungan dengan Kesehatan Lansia ( fisik)

-        Orang yang telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita.
-        Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia, misalnya pemberian asupan gizi yang cukup serta mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah bertahap.
-        Minum air putih 1.5 – 2 liter, secara teratur.
-        Olah raga teratur dan sesuai dengan kapasitas kemampuanya.
-        Istirahat, tidur yang cukup.
-        Minum suplemen gizi yang diperlukan.
-        Memeriksa kesehatan secara teratur

2            Berhubungan dengan Emosi

-        Lebih mendekatkan diri kepada ALLAH dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
-        Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stress juga dapat menyebabkan atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain.
-        Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan.
-        Rekreasi untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama seminggu maka dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga kondisi serta kemampuan.
-        Hubungan antar sesama yang sehat, pertahankan hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman, karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan disayangi.


3             Berhubungan dengan Spiritual

-        Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
-        Intropeksi terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah.
-        Belajar secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.

E.       Post Power Sindrom
Sebelum masuk ke gejala dan cara mengatasinya, perlu Anda ketahui arti dari penyakit ini. Syndrome memiliki arti kumpulan dari gejala-gejala, sedangkan Power berarti kekuasaan. Jadi arti dari Post Power Syndrome tersebut merupakan gejala negative yang muncul dari diri seseorang yang tadinya memiliki kekuasaan atau menjabat satu jabatan kemudian tidak menjabat lagi. Seketika itu juga muncul gejala kejiwaan dan emosi yang tidak stabil.
Pada intinya Post Power Syndrome merupakan gejala kejiwaan dimana penderita hidup dalam masa kebesaran di saat memegang jabatan atau kekuasaan, bisa dikatakan tidak ingin menghadapi dan menerima kenyataan yang ada dan berusaha untuk tetap memegang kekuasaan meskipun sudah tidak lagi. Biasanya penyakit kejiwaan ini diderita oleh kalangan pegawai negeri dan banyak diderita pada usia 60 tahun ke atas. Lalu apa saja gejala yang muncul dari penyakit Post Power Syndrome ini?
F.       Gejala Post Power Sindrom
Untuk gejala penyakit Post Power Syndrome ini dilihat dari tiga aspek yakni gejala fisik, gejala emosi, dan gejala perilaku. Untuk lebih jelasnya berikut ulasannya untuk setiap aspek.

      1.      Gejala Fisik
Untuk orang yang mengalami Post Power Syndrome akan memunculkan gejala fisik dimana kadangkala merasa atau lebih terlihat cepat tua dari pada saat menjabat atau masih bekerja. Ciri yang paling mencolok adalah warna rambut yang cepat berubah menjadi putih, kulit menjadi keriput, terlihat sering menyendiri atau pemurung, sering sakit-sakitan, kondisi badan menjadi lebih lemah.
      2.      Gejala Emosi
Dari segi emosi bisa di tandai dengan mudah marah atau cepat tersinggung, merasa tidak berharga, tidak ingin bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungannya, dan yang paling parah adalah mencoba bunuh diri karena sudah merasa tidak ada gunanya hidup didunia.
      3.      Gejala Perilaku
Dari ciri perlaku, penderita sering merasa malu ketika bertemu dengan orang lain, sering menunjukkan rasa kesal atau marah dalam ranah rumah tangga, dan sering melakukan tindak kekerasan berupa pukulan atau dalam ucapan.

G.      Solusi Bagi Penderita Post Power Syndrome

Bagi seseorang yang sudah menandakan adanya gejala terkena Post Power Syndrome sebaiknya segera lakukan tindakan persuasif dengan memberikan kegiatan atau berupa nasehat. Terlebih jika penderita memiliki kegiatan aktualisasi diri yang baru akan sangat membantu dalam mengisi waktu. Selain itu dorongan moril dari lingkungan terdekat seperti keluarga dan kematangan emosi sangat berpengaruh spade terlewatinya fase Post Power Syndrome ini. Jika seseorang memiliki tingkat emosi lebih matang dan baik maka Ia bisa menerima kenyataan dan keberadaannya dengan baik. 
Dorongan dan dukungan dari orang-orang tercinta sangat membantu penderita dalam memahami dan mengerti tentang kondisi dirinya. Biasanya penderita akan mengeluhkan ketidakmampuannya dalam mencari nafkah, disinilah peran keluarga atau teman dam menyemangatinya. Usahakan dalam member motivasi dilakukan dalam nada pelan jangan membentak karena biasanya emosi dari penderita Post Power Syndrome tidak stabil dan bisa meledak kapan saja, itu akan memperburuk keadaan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Visitors

Penulis Blog